Jumat, 15 November 2013

Jenis – jenis Tinta Sablon

Tinta sablon tersedia dalam berbagai macam jenis. Masing-masing memiliki karakteristik dan aplikasi penggunaan yang khusus. Masing-masing tinta sablon dibuat untuk dapat disablonkan ke satu atau beberapa jenis bahan tertentu, seperti misalnya; tinta plastik tentunya khusus digunakan untuk menyablon diatas bahan-bahan plastik.
Berikut ini adalah beberapa jenis tinta yang dapat kita temui di pasaran dan aplikasi penggunaannya :
Tinta waterbase / Basis Air
Tinta Rubber / karet / GL : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Memiliki karakteristik seperti karet yang dapat melar bila ditarik. Tinta rubber banyak sekali tersedia dalam berbagai macam kualitas. Tinta rubber yang bagus dapat kita kenali dari daya tutupnya, hasil sablonannya apakah lembut atau kasar, dan juga tingkat elastisitasnya ( apakah bila ditarik dia akan melar dan tidak retak ).
Rubber Transparant : merupakan tinta rubber yang memiliki karakteristik transparansi, sehingga dapat digunakan dalam proses sablon separasi ( tumpuk 4 warna ) karena sifatnya yang transparan, sehingga lapisan warna atas dapat depengaruhi oleh lapisan warna yang ada dibawahnya.
Tinta Extender / Medium : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Memiliki karakteristik transparansi / bening, sehingga tidak dapat digunakan pada bahan kain yang berwarna gelap. Jenis tinta ini memiliki permukaan yang halus bila kita sentuh, karena dia dapat menyerap ke pori – pori kain dengan baik. Tinta extender dapat juga digunakan untuk menyablon dengan teknik separasi ( tumpuk 4 warna ).
Tinta Soft White : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Pada awalnya tinta jenis ini digunakan untuk menghasilkan efek vintage atau grunge yang samar – samar, karena karakteristiknya yang halus namun dapat disablonkan ke bahan berwarna gelap. Namun akhir-akhir ini softwhite juga banyak digunakan untuk sablon kaos yang menggunakan teknik raster ( gambar gradasi ), yang biasanya cukup sulit untuk diperoleh saat menggunakan tinta jenis rubber. Tinta softwhite, memiliki karakteristik warna putih yang soft sesuai dengan namanya, jadi jangan berharap untuk mendapatkan warna putih tebal bila hendak menggunakan tinta jenis ini.
Tinta Foaming : sering juga disebut dengan tinta timbul / busa, karena karakteristik tinta ini yang dapat mengembang bila terkena press panas. Digunakan untuk menghasilkan efek timbul / foaming pada sablonan diatas bahan textile / kaos.
Tinta Metalic : umtuk menghasilkan warna emas atau silver, maka diperlukan tinta jenis metalic. Tinta metalic terdiri dari 2 komponen, yaitu : binder metalic dan serbuk metalic. Sebaiknya keduanya dicampur pada saat hendak menyablon ( dadakan ) untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih cemerlang, karena tinta jenis ini bisa mengalami proses oksidasi, yaitu proses perubahan warna kearah yang lebih gelap.

Tinta Special Effect – untuk textile / kain
Tinta Discharge ( cabut warna ) : tinta jenis ini memiliki efek khusus yang dapat mencabut/ menghilangkan warna pada kain katun. Sebagaimana yang kita ketahui, kain katun yang berwarna-warni sebenarnya telah melewati proses pencelupan warna. Tinta discharge dapat digunakan untuk menghilangkan kembali pewarna yang sudah menempel di benang kain, sehingga mengembalikan warna benang kain itu ke warna asalnya ( bila warna benang putih maka hasil cabut warna akan terlihat putih kembali ). Dengan teknik sablon, maka tinta discharge bisa menghasilkan sebuah efek yang menawan, karena hanya bidang yang disablon saja yang akan menghasilkan efek pencabutan warna, sehingga tekstur dan warna yang dihasilkan seperti menyatu dengan bahan kain ( karena memang demikian ).
Tinta Glitters : sebenarnya tidak tepat bila disebut tinta karena merupakan campuran dari lem glitters dan serbuk glitters itu sendiri. Tinta glitters menghasilkan efek gemerlap sesuai dengan jenis glitters yang digunakan. Beberapa jenis efek glitters yang dapat anda temui di pasaran, diantaranya adalah ; glitters metalic, glitters rainbow, glitters hologram, glitters hexagon, dsb. Ada dua cara untuk menyablon dengan tinta glitters. Pertama, disablon dengan dicampurkan bersama lemnya ( menggunakan kain screen yang sangat kasar : T-12 SL ). Kedua, dengan menyablonkan terlebih dahulu lem glitters, kemudian glitters tersebut ditaburkan ke atas sablonan lem yang masih basah ( bisa menggunakan kain screen dengan ukuran standart untuk menyablonkan lemnya, mis : T-48 / T-54 ).
Elastic Binder : merupakan tinta / binder yang berkarakteristik sangat lentur. Dapat digunakan untuk menyablon diatas kain yang berpori – pori kasar atau lentur, seperti ; kain sweater, kain spandex, kain rajut, dsb.
Tinta Plastisol : tinta plastisol sebenarnya tidak dapat digolongkan dalam kategori tinta waterbase karena merupakan tinta berbasis minyak / oilbase. Tinta jenis ini memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan tinta jenis waterbase untuk textile lainnya, diantaranya ; tidak mudah kering di screen, daya tutup yang sangat baik, bisa dibuat tebal sekali sehingga menghasilkan efek timbul yang sangat kentara, dsb. Sayangnya, tinta plastisol ini memerlukan peralatan yang cukup mahal untuk proses pengeringannya, seperti ; mesin conveyor curing dan flash curing yang berharga jutaan hingga puluhan juta untuk memilikinya. Tinta plastisol sendiri juga bisa dibagi menjadi beberapa jenis, seperti ; all purpose Ink, High Opacity, High Density Plastisol, Cork Base, Natural Suade, dsb. Salah satu kelemahan dari tinta plastisol ini adalah hasil sablonannya tidak bisa di setrika atau di dry clean karena bisa membuatnya rusak / meleleh.
Foil Transfer : sama seperti glitters, foil transfer bukanlah tinta sablon, karena terdiri dari lem foil dan kertas foil sebagai penghasil efeknya. Teknik sablonnya sederhana, anda hanya perlu menyablonkan lem foil sesuai gambar yang ingin ada beri efek foil, lalu tempelkan potongan kertas foil ke atas lem yang sudah mengering dan lakukan heat press atau cold press untuk transfer efeknya.
Flocking : merupakan sebuah efek beludru yang dapat kita dapatkan dengan cara transfer atau dengan meniupkan serbuk beludru keatas lem flocking yang sudah mengering ( dengan bantuan mesin magnetik blower ). Sebagai pemula, bila anda ingin mencoba efek ini, maka lebih baik dengan menggunakan teknik transfer, yaitu dengan membeli flocking paper siap pakai, karena mesin magnetik blower berharga cukup mahal, sehingga investasi yang perlu anda keluarkan cukup besar.
Tinta Glow in the Dark : tinta ini punya efek bercahaya saat di tempat gelap. Sebenarnya tinta ini merupakan campuran antara serbuk fosfor yang mampu menyerap cahaya dan memendarkannya kembali saatgelap ( efeknya dalam waktu terbatas ) dengan tinta yang berkarakteristik transparant, seperti misalnya : rubber transparant atau tinta extender. Tinta jenis ini hanya dapat menghasilkan efek yang baik diatas warna terang, sehingga bila hendak disablonkan di atas kain berwarna gelap, maka perlu dilakukan underbase ( dasaran ) berwarna terang terlebih dulu.
Crack Binder : tinta jenis ini dapat menghasilkan efek retakan yang natural, sangat menawan bila anda hendak menyablon dengan tema vintage atau grunge.
Tinta Basis Minyak / Solvent Base
Tinta PVC : untuk menyablon diatas bahan/media ; kertas, mika, PVC, acrilyc, kulit sintetis, kayu, dll. Menggunakan minyak pencampur M 3 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta PVC mudah untuk digunakan karena tidak mudah kering di screen.
Tinta Polymate : untuk menyablon diatas bahan/media ; plastik PP, PE, atau HDPE ( Kresek ). Menggunakan minyak pencampur M 4 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta polymate perlu diproses terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menyablon, karena tinta yang baru dibeli biasanya sangat cepat mengering di atas screen. Sebelum digunakan, tinta polymate dicampur dengan M 4 secukupnya dan dibiarkan dalam keadaan tutup kaleng terbuka untuk beberapa lama ( kurang lebih 20 – 24 jam ), bila sempat sesekali aduk kembali dan tambahkan M 4. Setelah tinta agak mengental, maka dapat segera digunakan dengan nyaman untuk menyablon ( tidak cepat kering ).
Tinta Polytuff : mirip dengan tinta polymate, namun dengan minyak pencampur therfin sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Biasanya digunakan untuk menyablon karung plastik.
Tinta Nylon : untuk menyablon diatas bahan/ media nylon atau kain polyester ( bahan tas ). Menggunakan minyak pencampur M 3 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta nylon mudah untuk digunakan, dan terkadang memerlukan campuran catalyst ( penguat ) untuk bahan nylon tertentu.
Tinta Heavy Duty / Industrial : ada banyak jenis tinta dalam kategori ini yang disesuaikan dengan kebutuhan dan media yang akan di sablon seperti misalnya ; tinta untuk metal, kaca/ gelas, keramik, hard plastik, coated metal, PS, ABS, dsb.
Tinta-tinta sablon yang disebutkan diatas sebenarnya hanya mewakili beberapa saja dari jenis-jenis tinta sablon yang ada di pasaran dan yang sering digunakan. Sebagai pemula, adalah lebih baik untuk anda tidak memusingkan mengenai banyaknya kategori tinta yang ada, karena seiring waktu dan banyaknya projek sablon yang anda kerjakan akan membantu meningkatkan pengetahuan anda akan jenis tinta yang cocok untuk digunakan pada projek yang akan anda kerjakan nantinya.

Selasa, 12 November 2013

Arsitektur Vernakular

selamat siang sobat-sobat bloger? kali ini saya akan memposting salah satu catatan kuliah saya yaitu tentang arsitektur vernakular. Tidaklah lazim kita dengar arsitektur vernakular. Arsitektur Vernakular adalah istilah yang digunakan mengkategorikan metode dekonstruksi yang menggunakan sumber daya lokal tersedia dan budaya/ tradisi untuk memenuhi kebutuhan lokal. Arsitektur vernakular cenderung berubah dari waktu ke waktu untuk mencerminkan konteks sebuah lingkup lingkungan, budaya dan sejarah yang ada. Sering dianggap kasar dan dimurnikan, tetapi juga mempunyai pendukung yang menjadi sorotan pentingnya desain saat ini.


Istilah vernakular berasal dari bahasa latin, yaitu vernaculus yang artinya domestik, pribumi.Pengetahuan bangunan dalam arsitektur vernakular sering diangkut oleh tradisi lokal dan dengan demikian didasarkan sebagian besar - tetapi tidak hanya - pada pengetahuan yang dicapai oleh trial and error dan diwariskan dari generasi ke generasi, berbeda dengan perhitungan geometri dan fisik yang mendasari arsitektur direncanakan oleh arsitek . Hal ini tentu saja tidak menghalangi arsitek dari menggunakan arsitektur vernakular dalam desain mereka atau dari yang tegas berbasis pada arsitektur vernakular daerah mereka. Untuk kesamaan untuk "arsitektur tradisional" 

Etimologi
Istilah ini vernakular berasal dari vernaculus Latin, yang berarti "domestik, asli, pribumi"; dari Verna, yang berarti "budak pribumi" atau "budak rumah-lahir". Kata ini mungkin berasal dari kata Etruscan yang lebih tua.
Dalam linguistik, vernakular mengacu pada menggunakan bahasa tertentu ke tempat, waktu atau kelompok. Dalam arsitektur, mengacu pada jenis arsitektur yang asli dengan waktu tertentu atau tempat (tidak diimpor atau disalin dari tempat lain). Hal ini paling sering digunakan untuk bangunan tempat tinggal.

Definisi
Ronald Brunskill telah mendefinisikan paling dalam arsitektur vernakular sebagai:

 "... Sebuah bangunan yang dirancang oleh amatir tanpa pelatihan dalam desain, individu akan telah dipandu oleh serangkaian konvensi dibangun di wilayah itu, membayar sedikit perhatian untuk apa yang mungkin modis. Fungsi bangunan itu akan menjadi faktor dominan, pertimbangan estetika, meskipun hadir untuk beberapa derajat kecil, yang cukup minimal. bahan-bahan lokal akan digunakan sebagai hal yang biasa, bahan lain yang dipilih dan diimpor cukup luar biasa".

Istilah ini tidak boleh disamakan dengan apa yang disebut arsitektur "tradisional", meskipun ada hubungan antara keduanya. Arsitektur tradisional juga dapat mencakup bangunan yang menanggung elemen desain sopan: ". vernakular" kuil dan istana, misalnya, yang biasanya tidak akan disertakan di bawah rubrik Dalam hal arsitektur, 'yang vernakular' dapat kontras dengan 'sopan', yang dicirikan oleh unsur-unsur gaya desain sengaja dimasukkan oleh seorang arsitek profesional untuk tujuan estetika yang melampaui kebutuhan fungsional suatu bangunan. Antara ekstrim seluruhnya vernakular dan benar-benar sopan, contoh terjadi yang memiliki beberapa vernakular dan beberapa konten sopan, sering membuat perbedaan antara vernakular dan materi yang sopan derajat.

Ensiklopedia Arsitektur vernakular Dunia mendefinisikan arsitektur vernakular sebagai:

"... Terdiri dari tempat tinggal dan semua bangunan lain dari rakyat. Terkait dengan konteks lingkungan dan sumber daya yang tersedia mereka lazim pemilik-atau komunitas yang dibangun, menggunakan teknologi tradisional. Semua bentuk arsitektur vernakular dibangun untuk memenuhi kebutuhan spesifik, mengakomodasi nilai-nilai, ekonomi dan cara hidup budaya yang menghasilkan mereka".




Vernakular dan Arsitek
Arsitektur didesain oleh arsitek profesional biasanya tidak dianggap vernakular. Memang, bisa dikatakan bahwa proses yang sangat secara sadar merancang bangunan membuatnya tidak vernakular. Paul Oliver, dalam bukunya Dwellings, menyatakan: "... itu berpendapat 'arsitektur populer' yang dirancang oleh arsitek profesional atau pembangun komersial untuk penggunaan populer, tidak datang dalam kompas dari vernakular." Oliver juga menawarkan definisi sederhana berikut dari arsitektur vernakular: "arsitektur rakyat, dan oleh rakyat, tetapi tidak untuk rakyat".

Frank Lloyd Wright dijelaskan arsitektur vernakular sebagai "bangunan Folk tumbuh dalam menanggapi kebutuhan aktual, dipasang ke lingkungan oleh orang-orang yang tahu tidak lebih baik daripada sesuai dengan mereka dengan perasaan asli". menunjukkan bahwa itu adalah suatu bentuk primitif desain, kurang pikir cerdas, tetapi dia juga menyatakan bahwa itu "untuk kita belajar lebih baik berharga daripada semua upaya akademik yang sangat sadar-diri di indah di seluruh Eropa".

Banyak arsitek modern telah mempelajari bangunan vernakular dan menyatakan untuk menarik inspirasi dari mereka, termasuk aspek vernakular dalam desain mereka. Pada tahun 1946, arsitek Mesir Hassan Fathy ditunjuk untuk merancang kota New Gourna dekat Luxor. Setelah mempelajari pemukiman Nubia tradisional dan teknologi, ia tergabung kubah bata lumpur tradisional dari pemukiman Nubia dalam desain nya. Percobaan gagal, karena berbagai alasan sosial dan ekonomi, tetapi merupakan upaya pertama yang tercatat oleh arsitek ke alamat persyaratan sosial dan lingkungan dari pengguna bangunan dengan mengadopsi metode dan bentuk dari vernakular.

Pada tahun 1964 pameran Arsitektur Tanpa Arsitek dipasang pada di Museum of Modern Art, New York oleh Bernard Rudofsky. Didampingi oleh sebuah buku dengan judul yang sama, termasuk fotografi hitam dan putih bangunan vernakular di seluruh dunia, pameran sangat populer. Itu Rudofsky yang pertama kali dibuat menggunakan istilah vernakular dalam konteks arsitektur, dan membawa konsep tersebut ke dalam mata publik dan arsitektur mainstream: "Untuk mendapatkan label generik kita akan menyebutnya adat vernakular, anonim, spontan,, pedesaan, seperti yang mungkin terjadi".

Sejak munculnya istilah pada 1970-an, pertimbangan vernakular telah memainkan peran peningkatan dalam desain arsitektur, arsitek individu meskipun telah banyak berbagai pendapat tentang manfaat dari vernakular.
pendukung modern penggunaan vernakular dalam desain arsitektur meliputi Charles Correa, seorang arsitek terkenal India, dan Balkrishna Doshi, juga India, yang mendirikan Yayasan vastu-Shilpa di Ahmedabad untuk penelitian arsitektur vernakular daerah. Arsitek Belanda Aldo van Eyck juga pendukung arsitektur vernakular. Arsitek yang karyanya mencontohkan modern terhadap arsitektur vernakular akan Samuel Mockbee, Christopher Alexander dan Paolo Soleri.

Oliver mengklaim bahwa:
Belum ada jelas didefinisikan dan khusus disiplin untuk studi tempat tinggal atau kompas yang lebih besar dari arsitektur vernakular. Apabila suatu disiplin adalah untuk menginstalnya mungkin akan menjadi salah satu yang menggabungkan beberapa unsur arsitektur baik dan antropologi dengan aspek sejarah dan geografi.



Eropa dipengaruhi pondok kayu di Bariloche (Patagonia), Argentina. Untuk memenuhi dengan ketat kode bangunan lokal, setiap sepotong kayu ditebang dari properti harus diperhitungkan dalam pembangunan infrastruktur kabin dan terkait, dan jumlah yang sama pohon harus ditanam kembali di sekitarnya.
Vernakular arsitektur dipengaruhi oleh berbagai besar aspek yang berbeda dari perilaku manusia dan lingkungan, yang mengarah ke bentuk bangunan yang berbeda untuk konteks yang berbeda hampir setiap, bahkan desa-desa tetangga mungkin memiliki pendekatan yang agak berbeda dengan pembangunan dan penggunaan tempat tinggal mereka, bahkan jika mereka pada awalnya tampak sama. Meskipun variasi ini, setiap gedung tunduk pada hukum yang sama fisika, dan karenanya akan menunjukkan persamaan yang signifikan dalam bentuk struktural.

Iklim
Salah satu pengaruh yang paling signifikan pada arsitektur vernakular adalah iklim makro daerah di mana bangunan tersebut dibangun. Bangunan dalam cuaca dingin selalu memiliki massa termal tinggi atau sejumlah besar isolasi. Mereka biasanya disegel untuk mencegah hilangnya panas, dan bukaan seperti jendela cenderung kecil atau tidak ada. Bangunan di iklim hangat, sebaliknya, cenderung terbuat dari material yang lebih ringan dan memungkinkan signifikan ventilasi silang melalui lubang di kain bangunan.
Bangunan untuk iklim kontinental harus mampu mengatasi variasi yang signifikan dalam suhu, dan bahkan dapat diubah oleh penghuni mereka menurut musim.
Bangunan mengambil bentuk yang berbeda tergantung pada tingkat curah hujan di wilayah ini - menuju ke rumah panggung di berbagai daerah dengan banjir yang sering atau musim musim hujan. Flat atap jarang terjadi di daerah dengan tingkat curah hujan tinggi. Demikian pula, daerah dengan angin tinggi akan mengakibatkan bangunan khusus mampu mengatasi dengan mereka, dan bangunan akan berorientasi untuk menyajikan daerah minimal ke arah angin yang berlaku.
pengaruh iklim terhadap arsitektur vernakular yang substansial dan bisa sangat rumit. Mediterania vernakular, dan bahwa banyak dari Timur Tengah, seringkali mencakup sebuah halaman dengan air mancur atau kolam; udara didinginkan dengan kabut air dan penguapan ditarik melalui bangunan oleh ventilasi alami yang ditentukan oleh bentuk bangunan. Demikian pula, Afrika Utara vernakular seringkali memiliki massa termal yang sangat tinggi dan jendela kecil untuk menjaga penghuni dingin, dan dalam banyak kasus juga termasuk cerobong asap, bukan untuk kebakaran, tetapi untuk menarik udara melalui ruang internal. spesialisasi tersebut tidak dirancang, tapi dipelajari oleh trial and error selama beberapa generasi konstruksi bangunan, sering ada jauh sebelum teori-teori ilmiah yang menjelaskan mengapa mereka bekerja.


Budaya
Cara hidup penghuni bangunan, dan cara mereka menggunakan tempat penampungan mereka, adalah pengaruh yang besar pada bentuk bangunan. Ukuran unit keluarga, yang saham yang spasi, bagaimana makanan disiapkan dan dimakan, bagaimana orang berinteraksi dan banyak pertimbangan budaya lain akan mempengaruhi tata letak dan ukuran tempat tinggal.
Misalnya, unit-unit keluarga dari suku-suku Afrika Timur beberapa senyawa tinggal di keluarga, dikelilingi oleh batas-batas yang ditandai, di mana rumah tunggal roomed terpisah dibangun ke rumah anggota keluarga yang berbeda. Dalam suku poligami mungkin ada rumah terpisah untuk istri yang berbeda, dan lebih lagi untuk anak-anak yang terlalu tua untuk ruang berbagi dengan para wanita dari keluarga. Interaksi sosial dalam keluarga diatur oleh, dan privasi disediakan oleh pemisahan antara struktur di mana anggota keluarga hidup. Sebaliknya, di Eropa Barat, pemisahan tersebut dicapai dalam satu tempat tinggal, dengan membagi bangunan menjadi ruang yang terpisah.
Budaya juga memiliki pengaruh besar pada penampilan bangunan vernakular, sebagai penghuni sering menghiasi bangunan sesuai dengan adat istiadat setempat dan keyakinan.

Ada banyak kebudayaan di seluruh dunia yang meliputi beberapa aspek kehidupan nomaden, dan mereka memiliki semua solusi vernakular dikembangkan untuk kebutuhan akan tempat hunian. Ini semua termasuk tanggapan yang sesuai untuk iklim dan kebiasaan penduduk mereka, termasuk praktik konstruksi yang sederhana, dan jika perlu, transportasi.
Orang-orang Inuit memiliki sejumlah bentuk yang berbeda dari tempat penampungan yang sesuai untuk musim yang berbeda dan lokasi geografis, termasuk igloo (untuk musim dingin) dan tenda tupiq (untuk musim panas). The Sami Utara Eropa, yang tinggal di iklim yang mirip dengan yang dialami oleh Inuit, telah mengembangkan tempat penampungan yang berbeda sesuai dengan budaya mereka, termasuk tenda atnaris-kahte. pengembangan solusi yang berbeda dalam kondisi yang sama karena pengaruh budaya khas arsitektur vernakular.
Banyak orang nomaden menggunakan bahan umum di lingkungan setempat untuk membangun tempat tinggal sementara, seperti Punan dari Sarawak yang menggunakan daun palem, atau orang-orang kerdil Ituri yang menggunakan pancang dan mongongo daun untuk membangun pondok berkubah. Budaya lain menggunakan kembali bahan-bahan, mengangkut mereka dengan mereka saat mereka bergerak. Contoh ini adalah suku Mongolia, yang membawa yurts atau Gers dengan mereka, atau tenda gurun hitam Qashgai di Iran. Terkemuka dalam setiap kasus adalah dampak signicant ketersediaan bahan dan ketersediaan hewan pack atau bentuk lain dari transportasi pada bentuk akhir dari tempat penampungan.
Semua tempat penampungan akan disesuaikan dengan iklim setempat. The Gers Mongolia, misalnya, serbaguna cukup dingin di musim panas benua panas dan hangat di sub-nol temperaturs musim dingin Mongolia, dan termasuk sebuah lubang ventilasi closable di pusat dan cerobong asap untuk kompor. ger Sebuah biasanya tidak sering pindah, dan karena itu kokoh dan aman, termasuk pintu depan kayu dan beberapa lapisan penutup. Sebuah tenda berber, sebaliknya, mungkin akan direlokasi harian, dan jauh lebih ringan dan lebih cepat untuk mendirikan dan membongkar - dan karena iklim yang digunakan dalam, tidak perlu menyediakan tingkat perlindungan yang sama dari unsur-unsur.

Jenis struktur dan bahan yang digunakan untuk hunian bervariasi tergantung pada seberapa permanen itu. struktur nomaden Sering dipindahkan akan menjadi ringan dan sederhana, yang lebih permanen akan kurang begitu. Ketika orang menetap di suatu tempat secara permanen, arsitektur tempat tinggal mereka akan berubah untuk mencerminkan itu.
Bahan yang digunakan akan menjadi lebih berat, lebih padat dan lebih tahan lama. Mereka juga bisa menjadi lebih rumit dan lebih mahal, sebagai modal dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membangun mereka adalah biaya satu kali. tempat tinggal tetap sering menawarkan tingkat yang lebih besar perlindungan dan tempat tinggal dari unsur-unsur. Namun dalam beberapa kasus, di mana tempat tinggal yang mengalami kondisi cuaca buruk seperti banjir sering atau angin kencang, bangunan dapat sengaja "dirancang" untuk gagal dan akan diganti, daripada membutuhkan struktur ekonomis atau bahkan tidak mungkin diperlukan untuk menahan mereka. Runtuhnya struktur, yang relatif tipis ringan juga kurang cenderung menyebabkan cedera serius dari struktur berat.
Seiring waktu, arsitektur rumah 'mungkin datang untuk mencerminkan lokasi geografis yang sangat spesifik.

Lingkungan dan bahan
Lingkungan lokal dan bahan bangunan dapat memberikan mengatur berbagai aspek arsitektur vernakular. Daerah kaya akan mengembangkan pohon kayu vernakular, sementara banyak daerah tanpa kayu dapat menggunakan lumpur atau batu. Di Timur Jauh itu adalah umum untuk menggunakan bambu, seperti yang baik banyak dan serbaguna. Vernakular, nyaris menurut definisi, adalah berkelanjutan, dan tidak akan menguras sumber daya lokal. Jika tidak berkelanjutan, tidak cocok untuk konteks lokal, dan tidak dapat vernakular.

Sastra
Sebuah karya awal dalam membela vernakular adalah 1964 buku Bernard Rudofsky Arsitektur Tanpa Arsitek: sebuah pengantar singkat untuk arsitektur non-keturunan baik, yang didasarkan pada pameran MoMA nya. Buku itu mengingatkan legitimasi dan "hard-won pengetahuan" yang melekat dalam bangunan vernakular, dari gua-gua garam Polandia-untuk raksasa roda air Suriah untuk benteng padang pasir Maroko, dan dianggap iconoclastic pada saat itu. Rudofsky Namun, sangat banyak Romantis yang dilihat penduduk asli dalam gelembung sejarah kepuasan. Rudofsky buku itu juga sebagian besar didasarkan pada foto-foto dan bukan pada studi di tempat.
Sebuah karya yang lebih bernuansa adalah Ensiklopedia Arsitektur vernakular Dunia diedit pada tahun 1997 oleh Paul Oliver dari Institut Oxford untuk Pembangunan Berkelanjutan. Oliver berpendapat bahwa arsitektur vernakular, mengingat hal itu memberikan wawasan mengenai masalah adaptasi lingkungan, akan diperlukan di masa depan untuk "menjamin keberlanjutan baik secara budaya dan ekonomi luar jangka pendek." Christopher Alexander, dalam bukunya Bahasa Pola, berusaha untuk mengidentifikasi fitur adaptif arsitektur tradisional yang berlaku di seluruh budaya. Howard Davis buku Budaya Rincian Membangun budaya yang memungkinkan beberapa tradisi vernakular.
Beberapa memperpanjang jangka vernakular untuk memasukkan setiap arsitektur luar mainstream akademik. Istilah "vernakular komersial", dipopulerkan di akhir 1960-an dengan terbitnya Robert Venturi's "Belajar dari Las Vegas", mengacu pada saluran abad ke-20 Amerika pinggiran kota dan arsitektur komersial. Ada juga konsep suatu "industri vernakular" dengan penekanan pada estetika toko, garasi dan pabrik. Beberapa telah dikaitkan vernakular dengan "off-rak-" estetika. Dalam hal apapun, mereka yang mempelajari jenis bahasa daerah berpendapat bahwa karakteristik low-end estetika ini mendefinisikan pendekatan berguna dan mendasar untuk desain arsitektur.
Di antara mereka yang mempelajari arsitektur vernakular adalah mereka yang tertarik pada pertanyaan tentang kehidupan sehari-hari dan mereka bersandar ke arah pertanyaan sosiologi. Dalam hal ini, banyak dipengaruhi oleh Praktik Kehidupan Sehari-hari (1974) oleh Michel de Certeau.
"Sutyagin House", kayu tertinggi dunia satu keluarga rumah - dinyatakan ilegal oleh kota Arkhangelsk karena bahaya kebakaran
Apresiasi arsitektur vernakular semakin dilihat sebagai penting dalam respon langsung terhadap bencana dan pembangunan tempat hunian sementara berikut jika diperlukan. Pekerjaan Transisi Penyelesaian: Pengungsi Penduduk, diproduksi oleh Shelter Pusat meliputi penggunaan vernakular dalam respon kemanusiaan dan berpendapat pentingnya.
Nilai perumahan pengungsi di tempat penampungan yang dalam beberapa cara yang akrab terlihat untuk memberikan jaminan dan kenyamanan berikut ini sering kali sangat traumatis. Sebagai perubahan kebutuhan dari tabungan hidup untuk menyediakan sarana untuk berlindung jangka panjang pembangunan perumahan secara lokal yang sesuai dan diterima bisa menjadi sangat penting.


Aspek hukum
Seperti banyak jurisdiksi memperkenalkan kode bangunan ketat dan peraturan zonasi, "arsitek rakyat" kadang-kadang menemukan diri mereka dalam konflik dengan pemerintah daerah. Sebuah kasus yang membuat berita di Rusia adalah seorang pengusaha Arkhangelsk Nikolay P. Sutyagin, yang membangun apa yang dilaporkan tertinggi di dunia untuk satu keluarga rumah kayu untuk dirinya dan keluarganya, hanya untuk melihatnya dikutuk sebagai bahaya kebakaran. 13-lantai, 144 kaki (44 m) tinggi struktur, dikenal secara lokal sebagai "pencakar langit Sutyagin's" (Небоскрёб Сутягина), ditemukan melanggar aturan pendirian bangunan Arkhangelsk, dan pada tahun 2008 pengadilan memerintahkan bangunan akan dibongkar pada tanggal 1 Pebruari 2009 Pada tanggal 26 Desember 2008., menara ini ditarik ke bawah, dan sisanya dibongkar secara manual selama dari beberapa berikutnya bulan.